Kamis, 29 November 2012

Apa bukti cinta kita ke Bumi?


Bumi, itulah rumah kita. Rumah semua umat manusia di dunia ini tempat kita hidup dan menjalani segala rutinitas. Bumi sangat berharga dan harus kita jaga. Mengapa harus dijaga? Tentu saja karena bumi tidak dapat menjaga dirinya sendiri. Kitalah manusia yaitu mahluk yang menguasai bumi. Sayangnya saat ini banyak manusia lupa akan pentingnya bumi dan mereka lebih sibuk menjaga kepentingan pribadi tanpa memikirkan pentingnya bumi.

Saat saya masih sekolah dulu, ada beberapa hal yang sering saya pikirkan, mengenai air, plastik dan listrik.
·         Semua orang menggunakan dan membawa plastik, apa yang akan terjadi jika jumlah sampah plastik sangat besar di bumi ini? Sedangkan kita  tahu bahwa bumi bisa menghancurkan plastik membutuhkan waktu yang sangat lama. Entah sampai generasi keberapa plastik itu bisa hancur.

Di saat semua orang terus membicarakan mengenai global warming dan polusi udara, banyak orang lain lagi yang sibuk belanja dan mengumpulkan plastik di rumah mereka. Saya tidak tahu mengapa orang-orang senang sekali dengan plastik. Tapi satu benda yang paling saya benci adalah plastik.
sumber gambar:
cdc.amirulikhsan.net
Jika teringat masa kecil dahulu, saya lebih suka melihat orang-orang pergi ke pasar dengan membawa tas berbelanja masing-masing dari rumah daripada saat ini, orang-orang berduyun-duyun membawa plastik kotor kerumah dan membuangnya menjadi sampah yang mencemari lingkungan dan butuh waktu sangat lama sekali untuk hancur. Sampai berabad-abad lamanya loh buat plastik dapat hancur sendiri di bumi ini.

Sadarkah kita kalu tindakan kecil kita seperti menggunakan plastik yang berlebihan itu dapat mencemari lingkungan? Bagaimana cara kecil yang bisa kita lakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan?

Tentu saja dengan mengurangi penggunaan plastik! Mungkin ada sebagian orang yang berkir, jika tak ada plastik lalu bagaimana cara kita untuk membungkus barang-barang belanjaan yang banyak tersebut?
Ok. Salah satu cara yang sering saya lakukan bersama adik saya adalah membawa kantong kresek sendiri atau suatu tas yang bisa dilipat dari rumah, jadi saat berbelanja dipuasat perbeanjaan dan barang belanjaan tersebut sudah akan dihitung, kami langsung mengeluarkan kantong yang telah kami bawa. Hal ini cukup membuat rumah kami menjadi lebih longgar dari timbunan plastik yang paling saya benci tersebut. Tidakkah hal tersebut sangat simple bukan?

·         Hal yang sering saya pikirkan selanjutnya adalah air. Apakah suatu saat nanti kita bisa mengalami kekeringan dan air akan sulit ditemukan?

sumber gambar:
hematair.blogspot.com
 Pertanyaan saya diatas adalah pertanyaan sewaktu saya masih dibangku sekolah dan sekarang saya sudah mahasiswa dan saya sudah tahu jawabannya sekarang. Jawabannya ternyata bisa saja terjadi jika bumi terus mengalami pemanasan global seperti ini. Penjelasan singkat tentang dampak global warming kepada jumlah air dibumi bisa dibaca di artikel saya yang lain yang judulnyaBumi, air, banjir dan kekeringan. Apa hubungannya?”

sumber gambar:
tunashijau.org
Dari ilmu sains kita tahu bahwa jumlah air dibumi selalu tetap dan tidak akan bertambah ataupun berkurang. Yang berubah hanya jumlah yang terjadi pada siklusnya saja. Namun apa salahnya jika kita mulai menghemat penggunaan air? Ingat, tanpa air kita tidak akan bisa hidup dan bersyukurlah kita hidup dan dapat menemukan banyak air di sekitar kita. Di luar sana banyak sekali orang yang kesulitan air dan kekeringan. Jadi, mulailah lagi dari hal kecil seperti menutup keran air jika tidak diperlukan dan jangan lupa saat sedang mengisi bak mandi di kamar mandi ya. Setetes air itu sangat berharga ya..

·         Nah satu hal lagi yang sering saya pikirkan adalah, “mengapa banyak orang yang sering berkata untuk menghemat listrik, apakah menghaemat listrik itu sangat penting? “ (Tentu saja sangat penting!)

sumber gambar:
http://klikinfokita.com
Satu masalah klasik yang sering terjadi di negeri kita, yaitu mati lampu. Yup tragedi mati lampu sering sekali kita alami dinegeri kita tercinta ini yang kaya akan sumber daya. Nah dari tragedi mati lampu, harusnya kita dapat sadar betapa pentingnya listrik dalam hidup kita. Oleh karena pasokan energi listrik yang masih terbatasdi negeri ini, maka mulailah dengan cara menghematnya. Cara praktis menghemat listrik itu simple, mulailah berpikir positif dan mematikan lampu yang tidak perlu. Banyak dari kita sering merasa takut dangan gelap dan akhirnya berfikir yang macam-macam jika suatu ruangan dibiarkan gelap dan terus membiarkan lampu di suatu rumahnya menyala, padahal ruangan tersebut tidak digunakan. Menurut saya pikiran seperti itu harus dibuang jauh-jauh. Bukan saatnya mengaitkan masalah ketakutan akan gelap dengan listrik. Apakah masalah ketakutan itu lebih besar dari rasa cinta kita pada bumi? Jika kita masih berani berkata stop global warming dan cinta bumi, saya rasa sudah saatnya untuk mematikan listrik yang tidak perlu dan berhenti memikirkan hal negatif soal ruagan gelap.

Selain tentang mematikan lampu yang tidak butuh, ada satu hal penting lagi yang sering terlupakan. Yaitu membiarkan tv dirumah menyala tanpa ada yang menonton, membiarkan dispenser terus menyala padahal jarang meminum air panasnya, dan mungkin menyalakan radio sehari 24 jam. Nah.. jika kita pikirkan menggunakan logika, tidakkah hal itu sungguh sangat boros dan mubazir ya?
Sayang sekali listrik yang digunakan tanpa dinikmati itu harus terbuang sia-sia. Bagaimana jika mulai merubah 
kebiasaan dengan mematikan alat elektronik yang sedang tidak dimanfaatkan tersebut? Selain lebih menghemat listrik dan biaya yang dikeluarkan lebih murah, hal tersebut juga akan lebih menunjukan cinta kita pada bumi.

sumber gambar:
withavintage.blogspot.com

Buktikan rasa cinta kita pada bumi dengan melakukan hal-hal simple yang ternyata bermanfaat untuk bumi. Jangan pernah merasa cinta pada bumi jika hal-hal kurang baik diatas masih kita lakukan! Ibarat seseorang yang berpacaran, hanya manis di mulut tapi tidak ada bukti dengan tindakan. Tidakkah hal itu hanya akan menyaki pasangan kita? Pikirkan mengenai bumi dan rawatlah bumi seperti bumi membiarkan kita hidup bahagia diatasnya.

Banyak orang bijak berkata bahwa, suatu perubahan besar dapat terjadi dari perubahan kecil. Nah sebelum mengharapkan suatu perubahan besar terjadi, mulailah semua dari diri sendiri J

12 komentar:

Anonim mengatakan...

Sip!! palingan tanam lah benih tanaman dan pohon sebanyak-banyaknya :D

Yopi Hasopa mengatakan...

Saya suka sedikit kesal kepada orang yang suka buang sampah bukan pada tempatnya. Emang sudah menjadi kebiasaan bagi orang-orang yang tidak sadar akan pentingnya lingkungan. Mereka pikir membuang satu sampah plastik tidak akan membuat lingkungan terganggu.

Ya, intinya kesadaran diri orang2 Indonesia terhadap lingkungan masih kurang. Saya setuju dibagian akhir artikel ini:

sebelum mengharapkan suatu perubahan besar terjadi, mulailah semua dari diri sendiri

Btw, artikelnya bagus ^^

ayu mengatakan...

sipp.. oke juga itu seandainya mampu. malah lebih baik kalo bisa melakukan penghijauan :)

ayu mengatakan...

Saya juga suka kesal melihat orang buang sampah seenaknya. Iya tepat sekali. Sudah jadi kebiasaan sejak kecil kayanya, dan kadang dari pergaulan dalam keluarga juga ngga di ajarkan buat membiasakan diri buang sampah di tong sampah.

wah.. Makasih :')

HENDRI FANDIANTO BLOG mengatakan...

Buang sampah pada tempatnya harus di tanamkan sejak dini..

ayu mengatakan...

sipp. Itu salah satu yg paling penting. Byk org yg tau tapi belum bisa diterapkan secara maksimal. Selain itu jgn lupa buat berhemat dalam penggunaan sumber daya dan jangan menimbun sampah plastik tentunya :)

anuraT mengatakan...

system pembuangan sampah kita in tidak bagus, kita memisahkan sampah yang organik dan non organik tapi tetap disatukan pas dibuang ke TPS, -_-a

jadiny ane males deh misahin sampah oraganik dan non oraganik di kampus ane... -_-a

ayu mengatakan...

yah mau bagaimana lagi. memang banyak hal yang harus dikoreksi dari kebiasaan di negeri ini dan jadi PR buat generasi selanjutnya untuk merubah kebiasaan itu. Selalu buang sampah di tong sampah saat ini juga sudah bagus, terus tingkatkan ! Minimal kita mencegah sampah berceceran di jalan yang merusak pemandangan dan bikin penyakit :)

anuraT mengatakan...

harus d koreksi tapi tidak pernah dikoreksi.... hha... :D

ayu mengatakan...

nah itulah mengapa belum ada kesadaran dari pihak-pihak terkait yang bertanggung jawab untuk mengoreksi. Saat waktunya era kita yang memimpiin itu semua harusnya bisa dikoreksi :)

'afaaf mengatakan...

seyem ya mbak kalo dunia kekurangan aiir :((
penting bgt niih berarti keep greening yaah

salam hijau
http://bit.ly/Energi76

ayu mengatakan...

mengerikan kan jika sampai kekeringan? selama masih banyak air saat ini, bersyukurlah dan berhematlah. jangan disia-siakan ya :)